Roma. Kota kuno yang begitu tersohor dibelahan dunia. Ibu kota negara
Republik Italia ini menjadi pusat agama Katholik. Pengambilan kebijakan
keagamaan umat Katholik terpusat di sana, di Vatikan. Italia terletak di
Eropa bagian selatan. Dari sejarah italia, Dahulu di sini terdapat
kerajaan Romawi pemuja para Dewa sampai Byzantium yang menganut Kristen.
Sejarah
mencatat bahwa pasukan islam dibawah pimpinan halifah Abu Bakr
Ash-Shiddiq, pernah melakukan perang dengan kerajaan Romawi, menaklukkan
negeri Syam yang termasuk daerah teritorial kerajaan Romawi. Disinilah
kelihaian Khalid bin Al-Walid terlihat dalam membuat strategi perang
sehingga memenangkan peperangan, mengalahkan pasukan kerajaan Romawi
yang berjumlah 240 ribu personel
Sedangkan masuknya islam,
menguasai kepulauan Sisilia sampai ekspedisi ke Italia utara pada abad
ke 8. Bahkan sampai ke kota Roma, terjadi saat pasukan muslim dari
Afrika utara. Sayangnya invasi pasukan Muslim ini kurang intensif.
Sehingga daratan Italia lepas dari tangan pasukan muslim. Pada tahun
1300 merupakan kehancuran benteng pertahanan Islam terakhir di Lucera,
Puglia, sehinga Islam hampir tidak ada lagi di Italia sejak zaman
penggabungan negara di tahun 1861 hingga tahun 1970-an.
Tapi
pengaruh Islam di pulau Sisilia dan Italia terlihat dengan peninggalan
berupa Bangunan dan benteng peninggalan pasukan muslim di Italia masih
berdiri dan sekarang menjadi tempat pariwisata. Kontribusi islam saat
itu bagi kebudayaan Eropa berupa ilmu pengetahuan, seni, sastra,
arsitektur dan ilmu pengetahuan lainnya bahkan mempengaruhi pemikiran
bangsa Eropa di jaman renaissance yang bermula di negara ini.
900
tahun kemudian, invasi Islam pun dilakukan kembali ke negara itu, namun
bukan lewat peperangan. Tetapi lewat para pekerja, pedagang dan pelajar
yang membawa Syiar Islam. . Sebagian besar dari mereka adalah imigran
dari Afrika utara, Albania, Bosnia, Turki, Arab dan dari negara Islam
lainnya. Kebanyakan mereka tinggal di pulau Sisilia, Roma, Milan, Turin
dan kota-kota besar lainnya. Bahkan Gelombang imigran muslim pun terus
bertambah dan mereka berbaur dengan masyarakat setempat.
Masjid
dan Musholla bertumbuhan, organisasi Islam bermunculan dengan sekolah
Islam dan toko makanan halal mulai banyak berdiri. Jumlah Masjid
bertambah dari 16 menjadi 400 buah lebih hanya dalam jangka waktu 16
tahun. Syiar Islam pun menyebar dengan pesat. Bahkan berdiri masjid yang
megah, Masjid Agung Roma, atau yang biasa disebut “Grande Moschea
Masjid”.
Masjid
ini menjadi simbol toleransi keberagamaan di Italia. Letaknya di
Basilica, Santo Paulus Roma, persisi bersebelahan dengan Vatikan dan
Sinagog Yahudi. Berdiri di atas lahan seluas 30 ribu meter persegi,
masjid yang menjadi kebanggaan umat Islam Italia bahkan dunia ini mampu
menampung sekitar 40.000 jama’ah. Lebih mengangumkan lagi, masjid ini
merupakan masjid terbesar di daratan Eropa. Keberadaan masjid di tengah
kota Roma itu tak terlepas dari jasa almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz
Al-Saud, pemimpin Arab Saudi, yang meminta kepada Presiden Giovanni
Leone, yang menjabat presiden Republik Italia ke-6 sejak tahun
1971-1978, untuk membangun masjid bagi umat Islam Roma.
Masjid
Agung Roma disebut sebagai masjid terindah di Eropa. Dari kawasan Lembah
Tiber, masjid itu tampak menjulang tinggi menyaingi Montenne Mountain,
sebuah bukit yang sangat subur di utara kota Roma. Arsitek terkenal
Italia, Paolo Portoghesi, dipercaya mendesain masjid ini setelah
menyisihkan 40 arsitek lainnya, bersama arsitek Avio Mattiozzi pada
tahun 1975. Portoghesi juga dosen sejarah arsitek di Universitas Roma.
Hanya
dalam beberapa tahun saja jumlah pemeluk Islam di Italia meningkat
sampai dua kali lipat. Sangat mengejutkan karena ternyata Islam dapat
tumbuh dengan sangat pesat di negara yang sangat Katolik ini. Dan
sekarang Islam adalah agama terbesar kedua di Italia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar