Islam dikenal oleh bangsa Jerman sejak
zaman pendudukan Kekhalifahan Islam di Spanyol. Andalusia dijadikan
pusat pengembangan ilmu pengetahuan dibawah Kekhalifahan Islam. Eropa
mulai memasuki abad pertengahan, mereka menyebutnya sebagai zaman
kegelapan atau The Dark Age, dimana ekspansi dan
kemajuan besar-besaran Kekhalifahan Islam baik dibidang politik,
ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan jauh melampaui bangsa Eropa.
Pada zaman perang salib, peperangan
terjadi antara kaum muslim dengan bangsa Eropa, terutama Perancis,
Jerman dan Inggris. Setelah perang salib berakhir, toleransi antar
agama dan kebudayaan pun berlangsung. Di saat itulah bangsa Eropa
termasuk Jerman mulai mengenal lebih jauh tentang Islam.
Sastrawan nomor satu di Jerman, Wolfgang von Goethe (28 Agustus1749–22 Maret 1832), adalah seorang pengagum Muhammad saw -
novelis, sastrawan, humanis, ilmuwan, dan filsuf Jerman. Goethe
adalah salah satu dari tokoh terpenting dalam dunia sastra Jerman dan
Neoklasisisme dan Romantisme Eropa pada akhir abad ke-18 dan awal abad
ke-19. Ia adalah pengarang Faust dan Zur Farbenlehre
(Teori Warna), serta merupakan inspirasi bagi Darwin dengan penemuan
terpisahnya terhadap tulang rahang pramaksilia manusia dan fokusnya
kepada evolusi. Pengaruh Goethe tersebar di sepanjang Eropa, dan selama
seabad ke depan karyanya merupakan sumber inspirasi utama dalam musik,
drama, dan puisi. (sumber : wikipedia disini). Pada
Harian Republika pernah disampaikan bahwa von Goethe memasukan
ajaran-ajaran islam pada hasil karyanya. Tulisan basmallah pun
menghiasi buku-buku yang dibuatnya. Pada akhir hayatnya beliau
mengucapkan dua kalimat syahadat.
Pada tahun 1739, raja Friedrich
Wilhelm I- mendirikan sebuah masjid di kota Potsdam untuk tentaranya
yang beragama islam, mereka disebut dengan nama ” pasukan Muhammadaner”.
Pada zaman itu, kaum muslim di Jerman selain menjadi tentara, mereka
juga banyak yang menjadi pedagang, diplomat, ilmuwan, dan penulis. Pada
saat Perang Dunia Pertama, Jerman kembali bersekutu dengan tentara
muslim dari Kekhalifahan Turki. Hal ini membuat komunitas muslim di
Jerman bertambah banyak dan makin menguatkan eksistensinya. Lembaga
Muslim Jerman sudah berdiri pada tahun 1930. Antara 1933 dan 1945,
tercatat lebih dari tiga ribu warga Jerman beragama Islam, dan tiga
ratus di antaranya berdarah etnis Jerman.
Namun, pada saat kepemimpinan Hitler dan
perang dunia kedua, umat islam terpecah-pecah. Kebebasan beribadah
terancam. Sebagian umat islam pergi melarikan diri ke negara balkan.
Setelah perang dunia kedua berakhir dengan kekalahan besar yang
didapatkan Jerman, hubungan antara Jerman dan umat islam kembali
terjalin. Keberadaan Islam di Jerman meningkat pada tahun 1960-an. Umat
muslim dari Yugoslavia dan Iran pun berdatangan dan menetap di Jerman.
Hal-hal tersebut membuat jumlah penduduk yang beragama Islam di Jerman
mencapai lebih dari dua juta jiwa pada awal tahun 1990.
resume dari : sejarah islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar