Sejarah Islam di Afrika
Kehadiran Islam di Afrika dapat ditelusuri pada abad ketujuh ketika
Nabi Muhammad meminta beberapa sahabat pengikutnya, yang menghadapi
penganiayaan oleh penduduk pra-Islam untuk mencari perlindungan di
seberang Laut Merah, atau Kerajaan Kristen Abyssinia (Ethiopia). Dalam
tradisi Islam, peristiwa ini dikenal sebagai Hijrah pertama, atau
migrasi. Ketika itu, Afrika menjadi tempat aman pertama untuk kaum
Muslim dan tempat pertama kalinya Islam disebarkan di luar Semenanjung
Arab. Tujuh tahun setelah kematian Rasul, pasukan Arab menyerbu Mesir,
dan dalam dua generasi, Islam telah berkembang di Afrika Utara dan
Maghreb Tengah.
Selama abad kedelapan belas dan kesembilan belas, konsolidasi
jaringan perdagangan Muslim, yang dihubungkan dengan garis perdagangan
dan persaudaraan antar-sufi, telah mencapai Afrika Barat. Hal ini
memungkinkan umat Islam untuk menggunakan pengaruh politik yang luar
biasa dalam kekuasaan. Demikian pula, dari pantai Afrika Timur, Islam
menembus jalan darat. Ekspansi Islam di Afrika tidak hanya mengarah pada
pembentukan masyarakat baru, tetapi juga masyarakat yang ada
sebelumnya dan kerajaan yang berdasarkan model Islam.
Hari ini, Islam terutama terkonsentrasi di Afrika Utara dan Timur
Laut, serta wilayah Sahel. Di sinilah yang telah membedakan berbagai
kebudayaan, kebiasaan dan hukum-hukum di berbagai bagian benua Afrika.
Populasi dan Karakter Islam di Afrika
Meskipun tidak ada data spesifik yang berapa jumlah pemeluk Islam di
Afrika, para ahli percaya bahwa terdapat sekitar 300 juta Muslim
Afrika, yang terdiri dari kira-kira sepertiga penduduk benua Afrika.
Meskipun mayoritas Muslim di Afrika cenderung Sunni, kompleksitas
Islam di Afrika terungkap di berbagai sekolah, tradisi, dan isyu-isyu
yang terus-menerus bersaing untuk mendominasi di banyak negara benua
ini. Islam di Afrika Islam termasuk yang terus menerus dibentuk oleh
kondisi umum sosial, ekonomi, dan politiknya.
Muslim Afrika, di tingkat lokal, menurut para ahli tidak memiliki
sebuah organisasi internasional yang mengatur praktik agama mereka.
Namun pada tingkat global, isu-isu dan peristiwa terkini mempengaruhi
dunia Muslim Afrika pula. Dengan globalisasi dan inisiatif baru di
bidang teknologi informasi, umat Islam Afrika telah mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yang dekat dengan dunia Islam yang lebih luas.
Para pengamat berpendapat bahwa Muslim Afrika, tampaknya terkungkung
dalam perjuangan intens mengenai arah masa depan Islam. Para ulama di
Afrika menegaskan bahwa mayoritas Muslim di sana tampaknya lebih memilih
untuk tetap pada jalur yang sudah mapan dan terbentuk selama ini.
Namun beberapa juga tumbuh lebih ketat dengan keinginan bahwa Islamlah
yang kemudian mengendalikan semua aspek masyarakat.
Konflik
Afrika tak pernah bisa dilepaskan dari konflik, yang tentu saja
memengaruhi pada orang Islam di benua itu pula. Sejak tahun 1970,
setidaknya terjadi 30 perang, dan sebagian besar konflik bersenjata itu
bersumber dari faktor-faktor internal, seperti dialami oleh Angola,
Somalia, Rwanda, Burundi, Liberia, Sudan, dan Sierra Leone. Menurut
Abdul Hadi, yang menulis buku “Perkembangan Hubungan Internasional di
Afrika” dan pernah pula menjabat duta besar RI untuk Sudan, penyebab
konflik di Afrika sangat beragam, di antaranya:
Pertama, gagalnya proses integrasi dalam pembentukan negara bangsa, seperti Chad, Ethiopia, Rwanda, Sudan, Somalia, dan Uganda.
Kedua, warisan masa kolonial dan proses demokratisasi yang menyisakan
masalah, termasuk penentuan tapal batas negara, seperti dialami Ghana,
Kamerun, Nigeria, dan Togo.
Ketiga, gerakan kemerdekaan atau revolusi sosial yang dipengaruhi Perang Dingin, seperti dialami Angola dan Mozambik.
Keempat, konflik akibat ketegangan antar etnik, sebagaimana terjadi di Burundi, Rwanda, Liberia, dan Sierra Leone.
Dan kelima, konflik akibat ketegangan politik dan sosial-ekonomi seperti dialami Kongo, Zaire dan beberapa negara lainnya.
Ada beberapa daerah di negara-negara Afrika yang sangat kental aroma Islamnya seperti Mali atau Timbuktu.
(sa/wikipedia/beritasore/berbagaisumber)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar